Tuesday 11 January 2011

budaya kereta api

Kereta api adalah salat satu tansportasi yang kita kenal sebagai kendaraan yang dapat mengantarkan kita kemana saja. Saya disini akan mengulas tentang transportasi kereta api yang mengantarkan saya berangkat ke kampus. Setiap hari, kereta adalah sarana yang sering saya gunakan dari stasiun bogor sampai pondok cina menuju kampus Gunadarma, dan harus melewati 7 stasiun yaitu bogor-cilebut-bojong-citayem-depok baru-depok lama-pondok cina.perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar 45 menit,itupun jika tidak mengalami gangguan.kereta di stasiun bogor ada tiga kelas yaitu kelas ekonomi dengan tarif karcis Rp 2.000,00 , kelas ekonomi AC dengan tarif karcis Rp 5.500,00 , dan yang terakhir kelas ekonomi exspress Rp 11.000,00. Dari berbagai kelas tersebut tingkat kenyamanan,kecepatan dan keindahan kereta berbeda. Karena saya seorang mahasiswa saya mengambil kereta ekonomi karena untuk mengirit uang saku dan murah, ya mungkin kenyamanan nya kurang begitu memadai karena sangat rawan sekali. Tapi mau gimana lagi setidaknya kita harus hati-hati. Jika saya ada jadwal kampus pagi mau tidak mau harus datang kestasiun lebih pagi karena jika kesiangan akan ketinggalan kereta atau harus bersedak-sedakan sambil berdiri dengan orang-orang yang memiliki rutinitas lain seperti bekerja dan para pedagang , dan pengemis yang lalu lalang. Dengan udara yang segar dan sejuk berubah menjadi panas,pyuhh....
Kereta api ekonomi ini banyak sekali digunakan orang untuk tindak kejahatan,dapat dikatakan ini sebagai budaya perkeretaan yang tak dapat dihindari dan sudah menjadi tradisi mungkin karena sampai sekarang peraturan yang kurang itu menyebabkan sulit untuk menghindar dan memecahkan kejahatan itu terungkap,contohnya seperti pencurian atau pencopetan,asusila,kemanusiaan,penipuan dan lain-lainnya yang sering kecolongan karena kuota penumpang yang begitu banyak tidak dapat menyadarinya. Selain itu tiap jam pagi berangkat aktivitas dan sore dan malam aktiitas pulang bagi para pekerja,pedagang,pelajar dan sebagainya kereta ekonomi,ac ekonomi dan express begitu penuh.yang sangat parah biasanya di kereta ekonomi yang tidak tahu aturan banyak penumpang yang tidak memikirkan keselamatannya,misalnya karena tiap gerbong sudah penuh biasanya laki-laki yang sering dan tidak mau berdesak-desakkan,mereka memilih untuk duduk di atas kereta padahal itu sangat membahayakan dan ada juga yang bergelantungan di pintu gerbong.
Contoh lainnya yang saya perhatikan tidak asusila yang tidak seharusnya terjadi. Tiap kali kereta penuh inilah dijadikan oleh kaum laki-laki tertentu yang menggunakan kesepatan ini untuk melakuan penyimpangan sexs. Kaum perempuan yang selalu menjadi koban, asusila di kereta api berbagai macam bentuk, sangat sulit untuk diuraikan.contoh kecil misalnya pada saat kereta penuh dan saling menempel satu dengan lain perempuan dan laki-laki di jadikan kesempatan kaum laki-laki beraksi dengan tangan nya yang nakal dan tidak sopan seperti memegang anggota tubuh tertentu perempuan. Hal ini mungkin tidak ada penangan besar karena lokasi yang sangat penuh dan idak dapat disadari oleh korbannya. Selain itu tindakan kejahatan lainnya seperti pencopetan yang dilakuan perkelompok ataupun tidak. Dan tindakkemanusiaan yang tidak seharusnya terjadi seperti anak-anak dibawah umur yang dipekerjaan untuk mengemis meminta belas kasih dari penumpang karena keadaan ekonomi atau pun suruhan orang tertentu untuk disetorkan.
Itulah budaya perkeretaan yang sudah menjadi alat untuk melengkapi aktivitas sehari-hari. Dan Saya sebagai penumpang hanya dapat berhati-hati dan selalu berdoa, jika tidak memungkinkan saya naik kendaraan lainnya.

No comments:

Post a Comment