Tuesday, 12 November 2013

Bahasan Mengenai Bisnis Online Yang Bermasalah Berikut Kasus Dan Analisis



Nama: Putri Wulan Eka G.W
Kelas: 4EA03
NPM: 15210470

BISNIS ONLINE YANG BERMASALAH

Perkembangan teknologi jaman sekarang begitu luar biasa pesatnya dan memiliki dampak diberbagai bidang, termasuk didunia bisnis. Manfaat teknologi dalam dunia bisnis yaitu untuk memasarkan produk dengan mudah dan dapat pula dimanfaatkan sebagai alat penipuan dan kejahatan/criminal lainnya. Oleh sebab itu masyarakat yang biasa memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhannya harus lebih berhati-hati dalam bisnis online tersebut.
Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan online shop. Di Indonesia sendiri, online shop sudah menjamur beberapa tahun terakhir. Online shop tersebut menjual berbagai jenis barang, mulai dari yang baru ataupun yang bekas. Peminatnya pun beragam, mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

Online shop menjadi kegemaran baru sebagian masyarakat Indonesia, karena banyaknya keragaman jenis barang yang ditawarkan.  Mulai dari baju, buku, elektronik, handphone, tiket, jasa, sepatu, aksesoris dan sebagainya. Biasanya yang sering menggunakan fasilitas belanja online adalah wanita, terlebih wanita yang sehari-harinya sibuk di kantor, belanja online menjadi pilihan yang mudah dan praktis.

Belanja online selain mudah  juga murah, karena tidak perlu mengeluarkan biaya dan waktu banyak untuk mencapai tempat tujuan belanja. Modalnya hanya perangkat komputer dan jaringan internet yang dapat diakses dimana saja.

Waspadai online shop palsu

Contoh kasus:
Ada akun tertentu misalnya ABCD shop, bisnis tersebut menjual berbagai produk baju dan tas. Dipasarkan melalui media internet seperti facebook, twitter, blog dan melalui gadget seperti group di BlackBerry Messanger (BBM). Produk yang dijualkan dengan menampilkan gambar beserta model yang mengenakan produknya dengan menarik agar para konsumen menginginkan produk tersebut. Padalah gambar yang ditampilkan biasanya tidak sesuai dengan barang asli nya bisa saja gambar itu diambil dari forum lain atau editan semata. Selain itu informasi produk yang ditampilkan tidak lengkap, untuk menanyakan langsung pun online shop kurang menjelaskan secara rinci apa yang ditanyakan oleh konsumen,mereka pasti menjawab bahwa produk sama seperti gambar. Bagi para konsumen yang belum begitu paham dengan online tersebut mereka dapat dengan mudahnya percaya dan ingin segera memiliki produk yang diinginkan dengan cepat. Kemudahan yang diberikan dengan adanya online shop tersebut tentulah memiliki resiko yang tinggi pula. Online shop tidak bisa menjamin keamanan dalam tiap transaksi, karena ada oknum-oknum yang memanfaatkan kemudahan tersebut dengan cara yang tidak benar. Seiring dengan perkembangan online shop di Indonesia, berkembang pula penipuan-penipuan yang mengatasnamakan online shop. Seperti lahan bisnis baru, para pebisnis palsu tersebut menjalankan aksinya dengan menarik minat korbannya melalui berbagai cara. Sudah banyak korban akibat online shop palsu tersebut. Polisi juga telah melakukan penangkapan terhadap beberapa owner online shop palsu tersebut.

Kasus penipuan di dunia online terjadi karena perilaku pengguna media online yang kurang hati-hati. Layaknya transaksi di dunia nyata, transaksi di dunia maya pun memerlukan kehati-hatian, seperti kejelasan dengan siapa kita sedang bertransaksi. Perlu sedikit meluangkan waktu untuk mempelajari identititas dengan siapa kita bertransaksi.

Modus operandi penipuan online shop palsu biasanya melalui media jejaring sosial. Dengan berpura-pura berteman dan menawarkan beberapa barang, seorang penipu online mencoba mencari mangsa. Demikian juga dengan blog atau website online. Dengan modal website yang menarik, maka dengan mudah mangsa akan masuk ke perangkap dan melakukan transaksi. Begitu transaksi besar didapat, dengan cepat akun jejaring sosial dan web-nya akan dihapus.

Beberapa ciri-ciri online shop palsu:

1.    Website tampak kurang profesional
Ciri-ciri ini sebenarnya sangat sulit “dirasakan”, karena ada beberapa di antaranya terdapat website     online shop yang cukup profesional dengan tampilan menawan dengan menggunakan template-template menawan yang gratis. Biasanya para pelaku bisnis online shop palsu tersebut cenderung menyiapkan dengan cepat agar dapat menghasilkan duit dengan cepat pula. Setelah berhasil, website tersebut akan ditinggalkan atau ditutup untuk kemudian membuat yang baru. Dengan taktik demikian, maka dari setiap website yang pernah dibuat oleh pelaku online shop palsu tampak dari situs-situs yang tampilannya serupa.


2.    Tidak mau melakukan Cash On Delivery (COD)
Ciri ini yang sangat mudah untuk dirasakan, karena si penjual tidak mau diajak bertatap muka langsung dengan pihak pembeli. Selain alasan sibuk, beberapa online shop palsu juga memberikan/mencantumkan alamat palsu yang sering kali sengaja dibuat sulit dijangkau agar pembeli enggan bertatap muka.

3.    Alamat tempat usaha mencurigakan
Beberapa dari online shop palsu mencantumkan alamat tidak jelas dan menyesatkan. Ciri ini biasanya bisa diketahui setelah pembeli ingin mendatangi si penjual.

4.    Harga barang jauh di bawah harga pasar
Logikanya jika harga jauh dibawah harga pasar, tentu ada sesuatu di baliknya. Bagi online shop palsu, harga tersebut untuk menarik minat para calon korban agar beramai-ramai membeli barang di tempatnya.

5.    Produk tidak jelas
Biasanya, online shop  palsu menawarkan produk-produk yang tidak masuk akal dengan beribu rayuan manis. Foto produk dan bukti pengiriman barang dari jasa pengiriman barang biasanya merupakan foto-foto palsu yang diperoleh dari berbagai forum. Tidak jarang juga si penipu salah memasang foto produk.

6.    Tidak ada foto pemiliknya
Online shop palsu tidak akan menunjukkan foto owner-nya. Jika menujukkan foto juga adalah foto palsu.

7.    Tidak ada nomor telepon lokal
Online shop palsu tidak akan mencantumkan nomor telepon lokal (sesuai alamat rumahnya) untuk dihubungi.

Waspadai Pembeli Online Shop Palsu

Aksi kejahatan di dunia maya ternyata banyak ragamnya, termasuk adanya pembeli online shop palsu. Bisnis melalui teknologi modern, tidak hanya online shop palsu yang meraup keuntungan dari bisnis online tersebut, melainkan juga si pembeli palsu ikut meramaikan transaksi palsu di internet. Seperti online shop palsu yang telah memakan banyak korban, si pembeli palsu juga telah membuat korban.

Modus operandi pembeli online shop palsu, diantaranya seorang penipu menelepon toko online yang memasang iklan barang yang ditawarkan. Penipu mengatakan tertarik dengan barang yang dijual di online shop. Penipu ini berusaha untuk membujuk dan mempengaruhi agar pemilik toko menyerahkan nomor rekening kepadanya. Penipu berusaha untuk menggiring pemilik toko ke mesin ATM dengan dalih melakukan pembayaran awal. Di sinilah penipu memainkan aksinya untuk menyedot isi rekening pemilik toko online. Penipu online shop ini berkeliaran di mana-mana dan jumlahnya tidaklah sedikit.
 

Ciri-ciri pembeli palsu :
1.  Serba terburu-buru
Ciri yang paling menonjol dari pembeli palsu adalah ingin cepat-cepat melakukan transaksi dan terkesan buru-buru. Meskipun si penjual sedang menjelaskan produknya, namun si pembeli terkesan cuek dan ingin cepat-cepat menyelesaikan transaksi. Secara psikologis, pembeli palsu ingin memaksa penjual untuk menjadi gugup dan akhirnya membuat kesalahan atau ketelodoran yang akhirnya dimanfaatkan olehnya.

2. Sulit dihubungi setelah memesan barang
Pembeli palsu di online shop umumnya sulit dihubungi setelah mengaku mentransfer sejumlah uang untuk membeli sebuah produk yang telah ia pilih. Biasanya, si  pembeli sedikit memaksa agar barang harus dikirim secepatnya (hari itu juga), dengan maksud membuat panik penjual dan akhirnya melakukan kesalahan.

3. Mengajak bertemu di tempat yang sulit dijangkau
Ciri-Ciri pembeli palsu di toko online lainnya tampak ketika anda diajak bertemu muka untuk COD atau cash on delivery. Jika anda diajak di tempat yang terlalu jauh dan tidak dikenal oleh anda, sebaiknya anda tolak saja. Karena bisa jadi anda sedang dijebak. Apabila, calon pembeli tak mau diajak bertemu di tempat umum yang sudah sama-sama diketahui, anda pantas pertanyakan motifnya. Jika anda menemui ciri-ciri pembeli palsu seperti ini, jangan ambil resiko. Tolak, karena ini bisa jadi bagian dari rencana komplotan penjahat.

4. Membeli dalam jumlah yang tidak wajar
Sering kali dijumpai pembeli yang baru pertama kali berbelanja langsung memesan sebuah produk dalam jumlah yang tidak wajar/banyak. Secara logika, jika seseorang membeli dalam jumlah banyak tentu orang tersebut sudah yakin dengan kualitas barang yang dijual.

Tip transaksi di online shop

Ada beberapa tip atau langkah sederhana yang perlu diketahui agar masyarakat tidak mudah tertipu oleh online shop atau sebaliknya:

  1. Melakukan transaksi online di toko online yang memiliki reputasi bagus;
  2. Melakukan komunikasi, baik antara penjual dan pembeli, tentang barang yang di perjual-belikan;
  3. Toko online yang bagus akan memasang informasi lengkap, seperti alamat lengkap, kontak person, informasi pembayaran, manajemen, atau jaringan transaksinya;
  4. Tidak mudah percaya terhadap penjual yang menawarkan barang bagus dengan harga murah. Jangan mudah terbuai dengan harga barang yang tidak masuk akal;
  5. Sebisa mungkin gunakan Rekber (rekening bersama) dalam transaksi jual beli online, dan pastikan bahwa Rekber tersebut terpercaya;
  6. Cermati dengan baik perusahaan pengelola toko online tersebut. Laporkan toko ataupun kios yang bermasalah ke admin pengelola online shop tersebut;
  7. Teliti sebelum membeli;
Analisis kasus: Menurut penulis bagi para konsumen yang akan melakukan bisnis online harus lebih hati-hati memilih online shop seperti tips yang sudah dijelaskan diatas. Jangan tergiur akan gambar yang ditampilkan, lebih melihat detail informasi dari produk itu lebih baik. Dalam traksaksi juga harus lebih berhati-hati pastikan kepada supplier sebelum mentransfer uang minta konfirmasi atau nomer telpon yang dapat dihubungi agar jelas dan aman.


 Sumber:

Thursday, 24 October 2013

Praktek Bisnis Yang Tidak Beretika Kasus 2


Nama: Putri Wulan Eka G.W
Kelas: 4EA03
Npm: 15210470

Kepala Badan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, I Gde Nyoman Suandi mengingatkan pembeli maupun penerima parsel lebaran agar hati-hati pada fenomena parcel cuci gudang.  
Suandi, yang sudah enam bulan bertugas di Medan, mengatakan penjual parcel umumnya juga menjual bahan pangan sehari-hari.
"Jadi ada dari mereka yang curang dengan memasukan ke dalam parcel itu makanan dan minuman yang sudah tidak laku, atau bisa juga sudah kedaluwarsa," katanya dalam Diskusi Harian  Tribun Medan, di ruang redaksi Jl Wahid Hasyim, Medan, Rabu (17/7/2013).
Dari berita diatas Dalam dunia bisnis kita menemukan banyak jenis-jenis usaha yang menyangkut produk, salah satunya yaitu bisnis Parsel, Parsel pun memiliki banyak macamnya salah satunya Parsel yang berisi produk-produk makanan. Pada hari raya bisnis Parsel pun menjamur dimana-mana karena Parsel dijadikan hadiah untuk diberikan kepada orang-orang terdekat kita. Penulis mengambil contoh kasus dalam bisnis yang kurang beretika terjadi pada bisnis Parsel yang berisi produk-produk makanan. Ada saja pebisnis yang memberikan produk-produk makanan yang sudah kadaluarsa atau yang sudah tidak layak, dan produk yang memiliki kandungan tidak halal untuk dimakan karena sangat merugikan dan membahayakan konsumen yang membeli parsel sudah jadi. Hal ini dirasa sangat kurang beretika karena merugikan dan membahayakan konsumen.

Komentar penulis
pendapat saya contoh kasus di atas sangatlah merugikan konsumen yang membeli parsel yang sudah jadi tersebut, ditambah lagi sangat membahayakan untuk pihak yang menerima parsel dari pengirim parsel tersebut karena jika produk-produk makanan dari parsel tersebut dikonsumsi akan memicu terjadinya penyakit karena seluruh isi parsel tersebut sudah kadaluarsa. Yang harus diperhatikan saat membeli parcel di antaranya, memilih makanan dan minuman yang sudah dikenal atau merek dan produsennya terpercaya. Kemudian, lihat performance maupun tampilannya. Bagaimana warnanya bagus apa tidak, Selain itu lihat juga keutuhan kemasannya jangan sampai yang rusak. Hal ini harusnya tidak terjadi lagi untuk para pebisnis yang melakukan usaha membuat parsel yang sudah jadi. Pebisnis harus jujur dan memiliki etika yang baik untuk konsumen supaya konsumen tidak menjadi korban dari pebisnis yang nakal dan kurang beretika.

Sumber:

 

Praktek Bisnis Yang Tidak Beretika kasus 1

Nama: Putri Wulan Eka G.W
Kelas: 4EA03
NPM: 15210470



Boraks merupakan asam borat murni sebagai bahan pembuatan industri farmasi. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur (seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).
Penggunaan boraks sebagai bahan makanan sebenarnya telah dilarang oleh Pemerintah sejak Juli 1979, hal tersebut dimantapkan kembali dengan SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.
Boraks tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta merta berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi apabila boraks masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh manusia secara kumulatif. Dan akibat/efeknya akan dirasakan di kemudian hari.
Dampak karena seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.

Menurut penulis:
Dari kasus diatas kita sudah bisa menilai apakah sikap si penjual bubur beretika atau tidak. Namun memang tidak semua pedagang kecil berbuat curang seperti itu. Pertimbangan faktor ekonomi lagi-lagi yang menjadi alasan mengapa mereka nekat melakukan hal tersebut. Dengan bermodalkan biaya sedikit, mereka mengharapkan keuntungan yang lumayan, Tanpa memikirkan dampak atau akibat atas perbuatan mereka tersebut terhadap para konsumen.
niatnya pengen makan enak malah dapet penyakit. Untuk itu kita sebagai konsumen harus lebih hati-hati dalam membeli makanan dipinggir jalan yang harganya lebih miring dari harga biasanya. Lebih baik membuat sendiri.


 Sumber:
http://2ndthikuslupzcha11.blogspot.com/2011/10/tugas-etika-bisnis.html